Tips & Trik Memotret Dari Jajaran Penonton



Banyak orang beranggapan memotret sebuah aksi panggung dari bangku penonton merupakan posisi yang kurang tepat. Semua berpikir dengan angle dan spot yang tidak dapat dilakukan dari bangku penonton, hasil foto akan jauh lebih sempurna dan fenomenal. Sehingga terkadang muncul dorongan dalam benak penonton untuk bisa memotret dari deretan fotografer atau kru dengan id 'All Access' agar mendapatkan angle yang pas.

Namun bukan berarti memotret dari bangku penonton menjadi suatu keterbatasan dalam hal posisi dan beranggapan tidak akan mendapatkan hasil foto yang bagus. Justru banyak kelebihan yang bisa dieksplorasi dari keterbatasan posisi ini. Paling tidak mampu menangkap aksi panggung dengan penonton interaktif dan apa adanya. Aktor di panggung bakal melihat kamera penonton terkesan lebih alamiah dan tanpa jarak.

Berikut adalah beberapa cara memaksimalkan foto dari bangku penonton agar menghasilkan foto yang mumpuni tanpa harus kehilangan kesan menarik perhatian dari suatu pertunjukan :

1. Perkirakan setting panggung yang akan didatangi terlebih dahulu. Apakah panggung berada di bawah penonton misalnya seperti amphitheatre, sejajar dengan penonton seperti arak-arakan/pawai, lebih tinggi dari penonton seperti konser  musik, atau percampuran dari ketiganya seperti di mal.

Dengan mengetahui tata letak panggung akan membantu memperkirakan angle-angle yang memungkinkan dijepret. Terlebih apabila nomor kursi bisa dipesan, maka pesanlah kursi yang representatif untuk memotret. Sehingga saat berangkat ke lokasi acara sudah terbayang gambar apa yang kira-kira bisa diperoleh.

2. survei dulu aksi panggung lewat berbagai referensi seperti media sosial. Bila perlu tonton videonya seperti dari YouTube atau sumber lainnya. Kenapa? Tidak lain untuk memahami gimick, plot cerita, adegan dan momen yang tepat untuk memencet shutter. Ketika sudah duduk manis di bangku penonton sudah memperkirakan dan membaca adegan dengan presisi.

3. siapkan lensa zoom yang relevan dan ringkas misalkan seperti lensa 18-200mm. Daya jangkau lensa ini sudah bisa menampung kebutuhan overview hingga close-up pada pertunjukan terbatas (bukan foto olahraga). Jika perlu siapkan lensa dengan diafragma besar untuk mengantisipasi tata lampu yang kurang meyakinkan.

4. hindari mode Manual, setting gambar pada kualitas tertinggi /large (Extra Fine atau Highest Quality) dan gunakan continues shoot. Mode manual terkadang menyulitkan untuk momen terbatas dengan kekuatan lampu yang tidak terukur dan naik turun. Kualitas Large image untuk mengantisipasi faktor croping di komputer. Sementara continues shoot untuk memperoleh adegan dan momen yang berlalu begitu cepat.

5. tetaplah sabar dan tidak usah pasang target kuantitas. Pentingkan kualitas dan hasil fenomenal meski hanya terkumpul 1, 2 atau 3 frame terbaik. Jika pertunjukan 25 hingga 30 menit, itu sudah jauh dari cukup sampai mendapatkan momen panggung yang representatif. Apalagi bila durasi pertunjukan lebih dari satu jam maka dijamin lebih rileks dan Anda masih dapat menikmati pertunjukan dengan nyaman tanpa khawatir kehilangan momen.

Itulah beberapa tips & trik yang bisa anda gunakan, agar tetap bisa mendapatkan kualitas gambar yang baik dari sebuah pertunjukan panggung seperti konser, teater, ataupun atraksi lainnya meski dari tempat duduk penonton sekalipun. Perlu anda ketahui fotografi adalah seni melukis cahaya pada suatu objek dalam bentuk visual. Maka dari itu darimana pun posisi anda berada jika anda bisa memanfaatkan cahaya yang ada hasil gambar anda pun tetap akan bagus, apalagi menggunakan teknik2 tertentu. ( baca juga : Teknik - teknik fotografi )












(src/detik)

Share this

Related Posts

Latest
Previous
Next Post »

Terimakasih telah berkunjung ke blog ini, silahkan tinggalkan kritik, saran, atau komentar anda disini dengan bahasa yang sopan.